Amphibia berasal dari bahasa Yunani yaitu Amphi yang berarti dua dan Bios yang berarti hidup. Karena itu amphibi diartikan sebagai hewan yang mempunyai dua bentuk kehidupan yaitu di darat dan di air. Amfibi adalah vertebrata yang memiliki dua fase kehidupan pada dua lingkungan yang berbeda. Ketika menetas hidup di air dan bernafas dengan insang, kemudian saat dewasa hidup di darat dan bernafas dengan paru-paru, Seiring dengan pertumbuhan paru-paru dan kakinya berkembang, amfibi pun dapat berjalan di atas daratan. amphibi merupakan hewan dengan kelembaban kulit yang tinggi, tidak tertutupi oleh rambut dan mampu hidup di air maupun di darat. Amphibia terdiri dari 4 ordo yaitu Apoda (Caecilia), Urodela (Salamander), dan Anura (katak dan kodok), Proanura (telah punah).
Karakteristik umum Amphibia sebagai berikut yaitu kulit yang berlendir, dua pasang kaki dan pada setiap kakinya terdapat selaput renang yang terdapat di antara jari-jari kakinya dan kakinya berfungsi untuk melompat dan berenang, suhu tubuh tidak tetap, berubah-ubah mengikuti suhu lingkungannya (berdarah dingin/ poikiloterm), memiliki peredaran darah tertutup, matanya mempunyai selaput tambahan yang disebut membrana niktitans yang sangat berfungsi waktu menyelam, dan dengan cara melepaskan telurnya dan dibuahi oleh yang jantan di luar tubuh induknya (pembuahan eksternal).
Amphibia terdiri dari 4 ordo yaitu Apoda (Caecilia), Urodela (Salamander), dan Anura ( katak dan kodok), Proanura (telah punah).
1. Ordo apoda (Caecilia)
Ordo ini mempunyai anggota yang ciri umumnya adalah tidak mempunyai kaki sehingga disebut Apoda. Tubuh menyerupai cacing (gilig), bersegmen, tidak bertungkai, dan ekor mereduksi. Hewan ini mempunyai kulit yang kompak, mata tereduksi, tertutup oleh kulit atau tulang, retina pada beberapa spesies berfungsi sebagai fotoreseptor. Contoh spesies nya adalah Ichtyophis sp.
2. Urodela (Salamander)
Ordo ini mempunyai ciri bentuk tubuh memanjang, mempunyai anggota gerak dan ekor serta tidak memiliki tympanum (system syaraf yang berfungsi sebagai pendengaran). Tubuh dapat dibedakan antara kepala, leher dan badan. Beberapa spesies mempunyai insang dan yang lainnya bernafas dengan paru-paru. Pada bagian kepala terdapat mata yang kecil dan pada beberapa jenis, mata mengalami reduksi. Fase larva hampir mirip dengan fase dewasa. Anggota ordo Urodela hidup di darat akan tetapi tidak dapat lepas dari air.
3. Anura (katak dan kodok)
Nama anura mempunyai arti tidak memiliki ekor. Seperti namanya, anggota ordo ini mempunyai ciri umum tidak mempunyai ekor, kepala bersatu dengan badan, tidak mempunyai leher dan tungkai berkembang baik. Tungkai belakang lebih besar daripada tungkai depan. Hal ini mendukung pergerakannya yaitu dengan melompat. Pada beberapa famili terdapat selaput diantara jari- jarinya. Membrana tympanum terletak di permukaan kulit dengan ukuran yang cukup besar dan terletak di belakang mata. Kelopak mata dapat digerakkan. Mata berukuran besar dan berkembang dengan baik.
4. Ordo proanura
Anggota-anggota ordo ini tidak dapat diketemukan atau dapat dikatakan telah punah. Anggota-anggota ordo ini hidupnya di habitat akuatik sebagai larva dan hanya sedikit saja yang menunjukkan perkembangan ke arah dewasa. Ciri-ciri umumnya adalah mata kecil, tungkai depan kecil, tanpa tungkai belakang, kedua rahang dilapisi bahan tanduk, mempunyai 3 pasang insang luar dan paru-paru mengalami sedikit perkembangan. Amphibi ini tidak menunjukkan adanya dua bentuk dalam daur hidupnya.
Maya, S & Rizki, A. N. (2021). Zoologi Vertebrata. Bandung : WIDINA BHAKTI PERSADA BANDUNG.
Comments